Kali ini saya mau membahas tentang perbedaan desain insulator keramik pada busi yang secara umum terbagi dua, yakni Projected dan Non-projected Insulator.
Sebenarnya masih banyak lagi variasinya, ada yang Projected Shell, Projected Electrode, Recessed, Extra Projected, dsb
Tapi saya disini akan fokus membahas desain Insulator saja, karena paling umum di pasaran Indonesia sesuai OEM (Original Equipment Manufacturer) Sepeda Motor dan Mobil di Indonesia.
Perbedaan secara fisik sudah pada tau kan yah ?, kalau belum silahkan lihat gambar di atas 😀
Di Indonesia, Non-projected Insulator itu biasanya digunakan Yamaha, dan Projected Insulator biasanya digunakan oleh Honda.
Dalam kode busi, Projected Insulator diwakili kode “P”, misalnya NGK CPR7EAIX-9. Sedangkan jika Non-projected Insulator maka kode huruf “P” itu tidak digunakan, misalnya NGK CR7EA-9.
Keduanya bisa saling subtitusi baik itu di motor yang sama maupun berbeda, pengalaman saya Yamaha bisa-bisa saja pakai Projected Insulator, begitu juga Honda bisa-bisa saja pakai Non-projected Insulator.
Disclaimer: Lakukan dengan resiko yang ditanggung sendiri !
Tapi saya disini tidak mengatakan “Sama Saja“, karena faktanya memang berbeda !
Menurut penelusuran saya, awalnya busi itu Non-projected Insulator, artinya Projected Insulator ini inovasi dari desain yang sudah ada tersebut dengan membawa banyak kelebihan daripada Non-projected Insulator, namun juga memiliki keurangan.
Biasanya OEM yang menggunakan Projected Insulator lebih concern ke Fuel Efficiency.
Oke, langsung saja kita bahas 😀