CVT Motor Matic yang Vibrasi (Getar) saat berakselerasi dari Stop to Go, bahkan saat Kecepatan mencapai 40 KM/J yang Vibrasi tersebut hilang ketika sudah melebihi kecepatan tersebut.
Itu semua adalah kelemahan Liner Kampas Kopling Standard bawaan Motor Matic, khususnya Honda Vario 125 PGM-FI. Saya yakin juga terjadi di beberapa Motor Matic lainnya.
Penyebab Vibrasi pada CVT Motor Matic
Penyebabnya adalah karena Slip (Tergelincir) pada V-Belt dan Kampas Kopling. Penyebab lain adalah Unbalance Spinning Part (Part yang Berputar Tidak Seimbang) yakni pada Clutch Bell (Mangkuk Kopling).
Lainnya …
- Rubber Clutch Damper yang sudah Peyang (Tidak bulat lagi)
- Roller yang sudah Peyang (Tidak bulat lagi)
- Slide Piece yang Aus (Longgar)
- V-Belt Kendor dan Slip
- Per CVT Letoy (Lemah)
- Per Sentri Letoy (Lemah)
- Variator Aus (Sudut kemiringan Primary Sheave diluar Toleransi)
- Membersihkan Part-part CVT dan Ruang CVT menggunakan Bensin
Trick Mengoptimalkan Kinerja Kampas Kopling Standard pada Motor Matic
Pada Artikel ini, saya khusus membahas mengenai Optimasi Kampas Kopling Standard. Karena Komponen ini seringkali menjadi masalah utama gejala Vibrasi pada Motor Matic, ada banyak sebutan untuk gejala tersebut yang mendeskripsikan apa yang dirasakan oleh Pengendara, seperti Gredek-gredet, Gret-gret, Gregel-gregel, dsb
Tips Menghandle Kampas Kopling Standard Motor Matic
Disini tentu saya akan Share dua hal, yakni Tips dan Trick, pertama-tama saya awali dengan Tips dulu, karena tidak semua Motor Matic membutuhkan tindakan yang akan saya bahas pada bagian Trick nanti.
Ini adalah Optimasi, untuk mencegah hal-hal yang membuat pengendara Motor Matic risih akibat CVT yang tidak beres yakni Bergetar.
Tips Menghandle Kampas Kopling Standard Motor Matic adalah:
Jangan Merendam, atau Mengolesi Kampas Koping menggunakan Bensin
Ini Penting !
Karena meskipun Lem yang digunakan sangat kuat sehingga tidak akan lepas jika terkena Bensin, tapi Liner Kampas Kopling yang sudah terkontaminasi Bensin, menurut saya sudah Hopeless.
Karena pasti akan menyebabkan masalah-masalah CVT yang banyak dibahas di Forum-forum Otomotif hingga saat ini. Tahu kah Anda bahwa masalah justru timbul karena kesalahan dalam SOP (Standard Operation Procedure) ?
Bahkan ada seseorang Member di salah satu Komunitas Motor Matic yang mencoba menebus kesalahan tersebut dengan cara merebus Kampas Kopling tersebut dengan Air Mendidih 😀
Ada yang mau coba ?
Kampas Kopling, tidak seharusnya dibersihkan dengan Bensin. Ayolah !, jangan terlalu OCD (Obessive Compulsive Disorder) yang selalu ingin segala Part di Motor itu bersih dan kinclong 😀
Kampas Kopling hanya perlu dibersihkan dengan Kuas Kering tanpa Cairan apa pun, dan bisa juga menggunakan Kain Lap dan bahkan Angin Bertekanan (Kompresor), itu saja, kenapa harus dibersihkan/dicuci pakai Bensin ?
Saya lebih merekomendasikan mencuci Kampas Kopling menggunakan Air Sabun daripada Bensin 😀
Kalau kata Orang Inggris sih ya “What The Hell ?”, atau kalau kata Orang Amerika sih ya “What The Fuck ?”
Fail Epic 😀
Kenapa segala sesuatunya dalam membersihkan Komponen Otomotif selalu pakai Bensin ?
Ada yang bisa jelaskan ?
Bro, Bensin itu Resource (Sumber Daya) Alam yang Limited loh, kenapa dibuang-buang ?
Jangan Mengamplas Kampas Kopling
Ini salah satu Habbit (Kebiasaan) juga selain bermain-main dengan Bensin, alasannya Klasik, agar Kampas Kopling kembali Kesat 😀
Sejauh penelusuran saya (Riset), Kampas Kopling yang Kecanduan minta digosok seperti ini karena sebelumnya pernah dibersihkan pakai Bensin !
Gejalanya adalah Liner Kampas Kopling yang Menghitam, lalu Slip.
Gejala Slip yang dihasilkan itu seperti Ban Mobil/Motor yang sedang Burn Out, seperti ketika melakukan Drifting. Bahasa Mudahnya: Ban Ambles/Tergelincir.
“Chiiiitttttttttt …”
Seperti itu bunyinya jika dikonversi kedalam Teks 😀
Jika dibiarkan, Kampas Kopling akan Gosong dan Mengeras !
Ini salah satu Akibat apabila Point diatas dilanggar (Membersihkan Kampas Kopling dengan Bensin).
Lalu bagaimana dong ?
Kenapa harus diamplas coba ?
Jika sejak awal Kampas Kopling tidak coba-coba dibersihkan pakai Bensin 😀
Bro, saya sering Handle Motor Matic, yang sejak Turun Dealer tidak Pernah Service CVT di Bengkel selama 3 Tahun, tidak ada Gregel-gregel, Gret-gret, you name it 😀
Bahkan Ruang CVT Bersih !
Saya bongkar (pemiliknya menyerahkan tugas itu ke saya), karena V-Belt yang sudah waktunya Ganti, dari Gejala Khas yang ditimbulkan yakni Gretek-gretek ketika Berakselerasi dan Slow Down ketika tengah melewati Speed Trap (Polisi Tidur).
Apa yang saya temukan ketika melihat Kampas Kopling-nya ?, No Problem, bersih, tidak hitam, tidak keras, masih tebel.
Berbeda dengan CVT yang sudah pernah diservice di Bengkel, apalagi yang Rutin/Berkala, pasti Kampas Koplingnya Hitam, Tipis, dan bahkan ada yang Keras.
Faktanya, Kampas Kopling cepat Tipis/Habis itu karena setiap Service CVT selalu saja diamplas 😀
Bro, Kampas Kopling ada Bekas Hitam, itu wajar, jangan diamplas, jangan Overkill (Berlebihan). Anda gosok itu Kampas Kopling, lalu pasang lagi, bawa Motor itu jalan-jalan sejenak sampai CVT Panas, misalnya Macet-macetan di Lalu Lintas Ibu Kota, lalu bongkar lagi, Kampas Kopling akan kembali menghitam lagi, apalagi jika sudah pernah dibersihkan pakai Bensin.
Dari tadi, Bensin melulu yang disalahkan 😀
Iya memang benda itu yang jadi penyebab masalah CVT paling Utama, menurut Riset yang saya lakukan !
Bro, saya menemukan Fakta bahwa Pemilik Motor yang Cuek dengan Perawatan CVT, justru No Problem saja tuh CVT Motor Matic-nya, berbeda dan berbanding terbalik pada Pemilik Motor Matic yang terlalu sayang dengan Motor Matic-nya, yang tiap beberapa puluh ribu kilometer sekali melakukan Service CVT di Bengkel. Saya bahkan heran, kenapa Hobi sekali ya Overhaul (Bongkar) CVT ?
Kecuali untuk Riset Racikan CVT itu Normal, tapi untuk Perawatan, itu Abnormal 😀
Memang ada Motor Matic yang sejak baru, tidak pernah Service CVT, tidak pernah terkena Bensin pada Part-part CVT-nya tapi mengalami masalah Vibrasi. Percayalah itu karena Defect (Cacat Produksi) dan biasanya Part yang Defect adalah Mangkok Kopling (Clutch Bell / Outer Clutch) yang Unbalance (Tidak Seimbang). Ini bisa terjadi karena proses Balancing yang tidak sempurna.
Pernah melihat Bulatan-bulatan di Mangkok Kopling yang bisa berupa Coakan/Press bisa juga berupa Besi yang Timbul/Emboss ?, nah itulah Mangkok Kopling yang sudah dilakukan proses Balancing.
Makanya jika ingin melakukan Modifikasi dengan cara Melubangi bagian tertentu di Mangkok Kopling, harus dilakukan oleh Pakarnya yang sudah Ahli, karena jika salah, maka Mangkok Kopling yang sudah Balance bawaan Pabrik bisa saja menjadi Unbalance, banyak kok Teman-teman yang Curhat ke saya mengenai Project Modifikasi Mangkok Kopling yang Gagal karena masalah Balancing ini.
Baca Juga: Cara Melepas Per Sentri yang Baik dan Benar
Agar tidak kejadian lagi “Cantolan” Per Sentri di Kampas Kopling Jebol, Luka, Coak, dsb karena melepas Per Sentri menggunakan Kekerasan, pake Obeng dan Tang Lancip 😀
Trick Mengoptimalkan Kinerja Kampas Kopling Standard Motor Matic
Ini adalah Opsional, jika Kampas Kopling sudah terlanjur Fail (Gagal karena terkontaminasi Bensin) seperti yang sudah saya jelaskan diatas. Namun Opsi ini juga bisa mengoptimalkan lebih baik lagi Kampas Kopling yang tidak pernah terkontaminasi Bensin.
Apakah Trick itu ?
Kita bikin Ikan Panggang 😀
Taraaaaaaa …. !!!!
Saya rasa, tidak perlu dijelaskan Step by Stepnya pun Anda sudah tau 😀
Yups, menggunakan Gergaji Pipa/Besi !
Kok Bisa ?
Iya lah 😀
Garis-gari itu berfungsi untuk meningkatkan kemampuan Grip Kampas Kopling pada Mangkok Kopling sekaligus berfungsi menjadi Penyalur Debu yang dihasilkan Kampas Kopling atau dari Udara yang masuk untuk pendinginan Ruang CVT sehingga tidak menyebabkan Akumulasi Debu di Mangkok Kopling yang menyebabkan penurunan Kinerja Kampas Kopling akibat terhalang oleh Debu.
Buseeet !, Panjang bener 😀
Itu kalau ditulis di Facebook, pasti kelihatan lebih panjang lagi, apalagi jika keseluruhan Artikel ini saya Posting di Facebook dengan Format Plain Text ala Facebook yang sama persis seperti Notepad itu 😀
Saran saya, dalam membuat coakan tersebut, jangan terlalu dalam, apalagi sampai menyentuh Besi Clutch Soe-nya, karena akan mengurangi kemampuan Lem pada Liner Kampas Kopling. Nanti rontok loh !
Dan pola coakannya usahakan sama seperti Gambar diatas, yakni bentuk, arah, dan jumlah garis coakannya 😀
Setelah Pemakaian 10.000 KM
Buset tangan saya dekil banget 😀
Resiko “The Mechanic” lah bro …
Ya, seperti terlihat di Gambar, begitulah Kondisi Kampas Kopling Modifan ketika digunakan sejauh 10.000 KM.
Ini bisa dijadikan contoh ketika Kampas Kopling aman paparan dari Bensin, bisa dilihat Kampas Kopling tidak gosong (hitam), apalagi mengeras.
Sebenarnya, dengan Modifikasi ini saya, saya tidak perlu menggunakan Kampas Kopling Pantekan, karena Problem mengenai Vibrasi sudah bisa diatasi dengan sangat ampuh dengan Trick ini.
Tapi karena saya ingin Performance yang lebih baik dan Endurance yang lebih baik, maka saya putuskan untuk menggunakan Kampas Pantekan, karena selain Grip yang lebih baik daripada Kampas Kopling Standard, Kampas Kopling Pantekan juga memiliki Masa Pakai yang jauh lebih lama daripada Kampas Kopling Standard.
Kampas Kopling Pantekan atau Re-Liner
Ini adalah “Ultimate Solusiton” untuk masalah terkait Kampas Kopling yakni Vibrasi Kampas Kopling.
Apakah ada Kelemahannya ?
Tentu saja, karena Liner lebih panjang dari Standard, maka bagian Liner tidak napak sempurna semuanya pada Mangkok Kopling, diperlukan waktu yang lama agar semua bagian Liner Kampas Kopling menyentuh Mangkok Kopling, tapi meski begitu, tidak ada masalah apa pun terkait Vibrasi, dsb
Kesimpulan
Tindakan yang dilakukan sesuai Prosedur yang Baik dan Benar sesuai Standard, itu selalu menghasilkan Hasil yang Baik dan Maksimal pula.
Disini saya tidak bermaksud Offense (Menyalahkan) dan Memvonis pihak manapun, saga disini adalah End User (Pengguna Akhir), maka dari itu saya tidak peduli jika toh pada Praktik di Bengkel Tertentu yang saya tau itu salah, apakah dimaksudkan agar Pelanggan “Kecanduan” sehingga selalu bolak-balik Service CVT, meskipun cuma meggosok Kampas Kopling dengan Amplas. Sama seperti Penanganan Bengkel pada Kick Starter Motor Matic yang saya tau seringkali keliru yang menyebabkan Pengguna Motor Matic “Hobi” sekali Overhaul CVT hanya untuk membersihkan Kick Starter menggunakan Bensin lalu melumasi ulang dengan Grease (Gemuk/Gemok/Vaslin).
Selain itu juga kenapa suka sekali Membersihkan Ruang CVT dan Cover CVT menggunakan Bensin sampai Bersih dan Kinclong, padahal itu tidak ada kaitannya dengan Performance Motor Matic sama sekali, yang penting itu Komponen CVT yang bersih dari Akumulasi/Tumpukan Debu, tidak perlu sampai Bersih Kinclong dan Kesat juga.
Maka dari itu, Membersihkan CVT biasanya sudah cukup baik dengan cara menyemprotnya dengan Angin Bertekanan Tinggi (Kompresor), tidak perlu Overhaul sama sekali, dan Biaya yang harus dikeluarkan sangat murah.
Sekali lagi, kenapa Hobi sekali Overhaul CVT Motor Matic ?
Padahal bukan untuk keperluan Riset Upgrade/Racikan Performance CVT 😀
Semua Part pada CVT Motor Matic, memiliki Geja Khas tersendiri jika mengalami Keausan melebihi Batas Service. Ada yang bisa dideteksi melalui Bunyi yang dihasilkan, dan ada pula yang harus dilakukan Inspeksi/Pemeriksaan Fisik.
Itulah kenapa Enginer Pabrikan Motor sudah melakukan Riset mengenai Batas Service Normal menurut Odometer/Milleage, dengan catatan penggunaan Motor dilakukan secara Normal, dan Kondisi Standard.
Saya sering menemui End User yang 100% Standard, Pemakaian Normal, bukan Pembalap Dadakan di Jalan Raya. Dan hasilnya ?, V-Belt menimbulkan Gejala Khasnya untuk segera dilakukan Penggantian pas bertepatan dengan Odometer yang sudah menempuh Jarak 24.000 KM dalam kurun waktu 3 Tahun. Normal.
Maka dari itu, jika Anda mengubah Spesifikasi Komponen CVT, lakukan Riset mengenai Eneudrance/Daya Tahan Part yang digunakan, untuk mengetahui kapan saatnya dilakukan pergantian. Itu dilakukan untuk meminimalisir Effor dalam hal Overhaul hanya sekedar untuk memeriksa Kondisi Fisik Part-part CVT saja.
Semoga Bermanfaat 🙂