Cara Pemasangan Roller yang Benar di Variator
Marking di salah satu sisi Roller itu diberikan bukan tanpa alasan 😀
Round Roller setidaknya ada dua jenis yang paling umum, yakni Roller yang memiliki sisi yang diberi Liner (“Dagingan Roller”), ada yang menyebutnya “Stopper”, dan Roller yang tidak memiliki Liner sama sekali dikedua sisinya.
Misalnya seperti Roller Aftermarket dibawah ini:
Desain seperti apa yang paling bagus ?
Tentu saja Roller yang memiliki Liner disalah satu sisinya, dan itu diterapkan pada Roller OEM (Original Equipment Manufacturer).
Kenapa lebih baik Roller yang memiliki Liner disalah satu sisinya ?
Gambar diatas adalah Simulasi Arah Putaran Variator, yang jika dilihat secara Vertikal, maka arah putaran adalah mengarah ke Depan/Maju seperti arah putaran Roda ketika Motor kita gunakan, jika dilihat dari samping kanan maka bisa dilihat bahwa pada Roller justru terjadi sebaliknya, meski arah putaran sama, tapi salah satu sisi Roller mendapatkan Impact (Hantaman) dari salah satu Dinding di Jalur Roller, dan itu terjadi dalam dengan putaran kecepatan tinggi, pada saat Mesin pertama kali dihidupkan dan ketika kita berakselerasi, maka sisi itu mendapatkan hantaman yang keras, perhatikan juga Simulasi dalam posisi Horizontal dimana Roller mendapatkan dorongan secara Couterclockwish (Melawan Arah Jarum Jam), karena Variator berputar secara Clockwish (Searah Jarum Jam). Karea pada dasarnya Roller itu diam, lalu didorong oleh Variator.
Coba tebak, sisi Roller yang mana yang seharusnya berada di posisi Counterclockwish ?
Tentu saja sisi yang memiliki Liner bukan ?
Karena pada Jalur Roller terdapat Wall (Dinding) yang menjadi Track (Lintasan), sama seperti Track Mobil-mobilan Mini 4-WD (Tamiya) yang memiliki Wall agar mempertahankan posisi tetap dijalurnya. Impact terbesar yang diterima Roller yang berada dikeempat sudut Mini 4-WD terjadi ketika Tikunga. Jika belok ke Kanan, maka Roller yang berada disisi Kanan yang mendapat Impact, begitu juga sebaliknya.
Tugas Roller didalam Variator adalah mengangkat Ramp Plate sehingga Rasio Drive Face dan Driven Face berubah sesuai Gaya Sentrifugal (Saat Akselerasi) dan Sentripetal (Saat Deselarasi) yang terjadi seiring Variasi RPM Mesin. Dalam melakukan itu, Roller memikul beban yang sangat berat dari Ramp Plate, beban dari kekuatan Torque Spring (Per CVT), yang lama-kelamaan akan membuat Liner-nya tergerus sehingga tidak Bulat sempurna lagi (Peyang), tidak hanya itu saya, bagian Sisi Roller juga akan mendapatkan Beban dari proses Putaran (Spining) Variator tersebut.
Gunanya Liner pada sisi Roller yang bergesekan dengan Wall pada Track Roller di Variator adalah untuk mempermulus Pergeseran Roller di Wall, dan mencegah kemungkinan Wall pada Track Roller di Variator kontak langsung dengan Logam Pemberat Roller yang berbahan Brass (Kuningan) yang kita tau lebih keras daripada Aluminium, meski ada juga Roller yang menggunakan Aluminium sebagai pemberat.
Maka, Marking yang biasanya berwarna Kuning itu adalah “Tanda” kalau pemasangan yang benar adalah berurutan secara Clockwish seperti gambar diatas.
Apa jadinya jika tidak dipasang sesuai SOP (Standard Operation Procedure) diatas ?
Hampir tidak ada efek negatif apa-apa selain kaitannya pada Performa Maksimal Sistem CVT pada Motor Scooter Matic kita 😀
Karena seperti yang saya katakan sebelumnya, Liner pada sisi Roller itu adalah sebagai Pelindung dan Pelicin sehingga Jalur Roller menjadi Awet dan Roller pun menjalankan tugasnya dengan Mulus.
Sehingga sangat aneh jika ada Orag yang menyarankan untuk mengubah arah pemasangan Roller yakni sisi yang memiliki Marking dipasang secara berhadapan maupun saling membelakangi.
Bagi kamu yang Feelingnya Peka, pasti meraskaan bedanya 😀
Recent Comments